View

Showing 7–9 of 20 results

[K-A06] Adu Domba 2015 – 2018

Rp 90.000

Mengapa memilih adu domba sebagai sebuah payung gagasan? Adalah sitem masyarakat agrikultur yang melahirkan tipe idiom demikian. sejenis ungkaoan yang mengiaskan nama-nama hewan atau tumbuhan yang lekat dengan dunia hidup warganya. Adu domba, cenderung dipahami dengan nilai makna yang “miring”, terutama dalam ranah wacana politis, mungkin karena domba tergolong sebagai hewan ternak yang tak berdaya, hal yang lebih gayut di sini adlah upaya redefinisi dan pemahaman ulang atasnya agar tercapai signifikansi yang beda, yang produktif. Artinya, mereka yang berperan serta dalam program Adu DOmba ini adalah mereka yang telah berhasil membuktikan diri sebagai seniman yang berdaya, yang sanggup berlaga dalam kolaborasi.

 

Ini adalah kompilasi dokumentasi dari Projek Pameran Adu Domba yang digelar secara berkala di Sangkring Art, keseluruhannya ada 10 projek yang berlangsung dari tahun 2015 sampai 2018.

 

– 118 halaman
– Harga : Rp. 90.000,-

Penulis:
Apriadi Sudiarso
Elok Jessica
Ida Fitri
Joko Apridinato
Kris Budiman
Rain Rosidi

 

 

Quick View

[K-A07] Nyoman Mandra

Rp 50.000

Sebagai seniman traditional, Nyoman Mandra dengan teguh mengikuti panggilan jiwanya. Pengapdiannya kepada pekerjaan seorang seniman traditional adalah sesuatu yang dikejarnya dengan sepenuh hati, sejak kecil. Inilah tugas yang diwarisi oleh para pendahulunya, misalnya pamannya, Nyoman DOgol, dan melanjutkan kerja yang telah ditekuni selema bergenerasi-generasi, sampai hari ini, di Desa Kemasan. Komitmennya kepada karier telah mengangkatnya menjadi tokoh penting, dan dia bahkan layak disebut maestro, seniman paling unggul dalam seni lukis klasik di Pulau Balikita tercinta. Kita semestinya bersyukur dan berterima kasih kepada Nyoman Mandra, karena darinya kita dapat belajar tentang makna keluar-masuk tradisi, menyaksikan karya-karya unggulnya, dan mengapresiasi seni rupa Bali gaya Klasik.

 

– 38 halaman
– Harga : Rp. 40.000,-

Penulis:
Nyoman Gunarsa
Adrian Vickers

Quick View

[K-A08] Yogya Annual Art #3, 2018 – Positioning

Rp 95.000

Eunoia Garis dan Warna

34 perupa yang terlibat pada pameran YAA #3 Positioning Bale Banjar Sangkring, agaknya lewat lukisan terbaru, tengah menuturkan pergerakannya di medan senirupa sepanjang tahun 2017. Terkesan mereka bergerak secara mandiri. Sebagian bergerak intens menyoal ruang. tapi lebih banyak yang berani bergerak dan lincah menjalin komunikasi, se raya mendobrak batasan kaku seni rupa. Hingga 10 September 2017, tiba-tiba mereka mendapat pengalaman sama, pengalaman kehilangan, salah satu maestro seni rupa Indonesia, I nyoman Gunarsa wafat. perasaan duka dan simpati segera mereka sampaikan via jejaring sosial. sedangkan rasa hormat, ucapan terima kasih dan apresiasi tinggi, mereka wujudkan pada pameran YAA #3 kali ini, yang mengambil tema positioning. Satu legacy berupa lukisan dari sang maestro dipajang pada tembok kehormatan Bale Banjar Sangkring sepanjang pameran ini berlangsung. Legacy kedua berupa kutipan, sejatinya kutipan itu adalah landasan konsep kreatif Nyoman Gunarsa, yang acap disebut ritme.

Seniman yang berpameran :

 

Bale Banjar Sangkring

Ahmad Sobirin, AIdi Yupri, AT. Sitompul, Ayu Arista Murti, Choerodin Roadyn, Citra Sasmita, Dadi Setiadi, Decki ‘Leos’ Firmansah, Eko Didyk (codit) Sukowati, Erianto, gatot Indrajati, Hayatuddin, Hono Sun, I Nyoman Adiana, I Wayan Arnata, I Wayan Novianto, I Wayan Sudarna Putra, Iwan Sri Hartoko, Iwan yusuf, Luddy Astaghis, Maslihar, Mulyo Gunarso, Ngakan Putu Agus Arta Wijaya (NPAAW), Patek Sutrisno, Putu Sastra Wibawa, Riduan, Rismanto, Robi Fathoni, Sigit raharjo, Suharmanto, Theresia Agustina Sitompul, Wahyu ‘Adin’ Wiedyardini, I wayan Kun Adiyana, Yaksa Agus.

 

Sangkring Art Space

Aan Arief, Agus kamal, Anggar Prasetyo, Dipo Andy, Djoko Pekik, Eduard Pop, F Sigit Santoso, Galam Zulkifili, Hari Budiono, I Ketut Susena, I Ketut Tenang, I Made Mahendra mangku, I Made Toris Mahendra, I Made Wianta, I Made Wiradana, I Nyoman Darya, I Wayan Cahya, Joni ramlan, Jumaldi Alfi, Nyoman Erawan, Pande Ketut Taman, Pandu Pribadi, Pupuk Daru Purnomo, Putu Sutawijaya, Samuel Indratma, Siti Adiyati, Titoes Libert, Yunizar, Yuswantoro Adi, Zhang Kexin.

 

Sangkring Art Project

Camelia Mitasari Hasibuan, Dede Cipon, Dewa Gede Suyudana Sudewa, Diana Puspita Putri, I Made SUrya Subratha, I Putu Adi Suanjaya, I Wayan Piki Suyersa, I Wayan Yusa Dirgantara, Ignasius Dicky Takndare, Lingga Ami Lisdianto, Luh Pande Sendat Wangi, M. Fadhil Abdi, Oktaviyani, Oky Antonius, Ridho Rizki, Rika Ayu, Triana Nurmaria, Setsu.

 

Lorong Sangkring

Alit Ambara

 

Outdoor Area

Dedy Maryadi, I Nyoman Agus Wijaya, Khusna Hardiyanto, Rizal Kedthes, Ostheo Andre, Yusuf Dilogo

 

Wall Art

Rujiman

Penulis:
Alit Ambara
Apriadi Ujiarso
Dwi S. Wibowo
Huhum Hambilly
Kris Budiman
Yaksa Agus

– 116 halaman
– Harga : Rp. 80.000,-

 

Quick View